Oral seks adalah stimulasi yang diberikan maupun diterima di organ intim tanpa adanya interaksi antara alat kelamin. Mengisap atau menjilat daerah sensitif atau area rangsangan seksual adalah bentuk oral seks. Kini, oral seks tidak hanya menjadi bagian foreplay atau "pemanasan" sebelum masuk ke tahap berhubungan badan, sebab oral seks bisa dilakukan sebagai aktivitas seksual mandiri.
Meski tidak melibatkan interaksi alat kelamin, oral seks tidak terjamin 100% keamanannya. Artinya, para pelaku oral seks sama-sama berisiko tertular penyakit menular seksual. Penularan penyakit menular seksual yang mungkin terjadi melalui oral seks adalah:
1. Herpes
Terdapat 2 tipe herpes yang mungkin terjadi, yaitu herpes simplex virus (HSV) 1 dan 2. HSV 1 biasanya berupa luka di sekeliling mulut. Sedangkan, HSV 2 biasanya akan menimbulkan luka-luka di sekitar alat kelamin.
2. Gonore
Gonore dapat menginfeksi tenggorokan dari alat kelamin yang sudah terinfeksi atau sebaliknya. Pada infeksi gonore di tenggorokan, tubuh bisa membersihkan bakteri dalam waktu 3 bulan. Tapi, seseorang yang terinfeksi gonore masih memerlukan antibiotik untuk pengobatannya.
3. Sifilis
Penyakit menular seksual sifilis dapat terjadi saat mulut seseorang bersentuhan dengan luka atau ruam akibat sifilis.
4. Human papillomavirus (HPV)
HPV yang merupakan penyebab kutil pada area kelamin juga dapat ditularkan melalui seks oral.
5. Chlamydia
Meski jarang terjadi, chlamydia tetap dapat ditularkan secara oral. Sayangnya, tidak ada gejala yang ditunjukkan saat seseorang terkena chlamydia, sehingga penderita sering kali tidak sadar bila terinfeksi.
6. Hepatitis:
Hepatitis A yang mengendap di dalam feses manusia dapat ditularkan melalui oral seks di anal. Hepatitis B juga dapat ditularkan lewat oral seks melalui cairan kelamin dan darah. Sedangkan hepatitis C dapat ditularkan bila penderitanya terluka dan berdarah saat melakukan oral seks.
7. Infeksi pencernaan dan parasit dapat juga terjadi jika terdapat kontak oral dengan anus.
8. HIV/AIDS
Meski risikonya cukup kecil namun pertukaran cairan melalui penis atau vagina ke dalam mulut, pertukaran darah saat menstruasi, atau terdapat luka di sekitar alat kelamin atau anus yang berpindah dan bersentuhan dengan luka atau sariawan di mulut atau tenggorokan, bisa menularkan HIV/AIDS.
Anda pun harus menjaga diri sendiri terhadap berbagai kemungkinan penyakit. Misalnya, menggunakan kondom untuk melapisi alat kelamin sebelum melakukan oral seks.